Sabtu, 03 September 2011

Windows live Portabel



windows portableMasih tentang system operasi windows dan turunannya, kali ini mencoba membahas tentang bagaimana membuat windows xp live portable dengan menggunakan software PE Builder yang akan merubah cd/dvd installasi windows biasa menjadi windows xp live atau portable yang dapat langung dijalankan tanpa perlu diinstall. Bart’s Preinstalled Environment (BartPE) adalah Tool yang akan merubah file windows xp didalam cd menjadi portable sehingga bisa dijalankan langung dari cd/dvdroom maupun lewat flashdisk.
Langsung saja ya, silahkan download software pebuilder3110a.exe, install program ke komputer. Selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
  1. Buat folder di harddisk misal D:\WinXP, Copykan seluruh isi CD Windows XP ke dalam folder tadi.
  2. Jalankan Program PE Builder yang sudah diinstall, untuk source: pilih D:\WinXP yang sudah berisi file-file installasi Windows XP. Pada Output: gunakan BartPE, elanjutnya pada Media Output pilih media untuk penyimpanan, apakah akan membuat file iso atau langsung di burn ke CD kosong.Bart's Preinstalled Environment
  3. Bila ingin menambahkan program tambahan seperti mozilla firefox, klik Plugins, tapi sebelumnya program harus sudah didownload dari http://www.nu2.nu/pebuilder/plugins/
  4. Setelah itu klik tombol “Build” dan tunggu hingga proses selesai. Bila yang dipilih media “Create ISO image” setelah selesai file iso bisa ditest dahulu sebelum dibakar ke CD kosong dengan menggunakan software seperti MobaliveCD yang memakai emulator Qemu.
Windows XP live portable ini dapat langung dijalankan dari cd/dvdroom tapi jangan lupa untuk setting bios agar boot dari cd. Selamat mencoba dan tetap semangat berpuasa :D .

Kata kunci untuk artikel ini:

Norton Ghost

Norton Ghost memang software yang sangat bermanfaat untuk backup dan restore baik OS, partisi maupun harddisk. Seperti software Clonezilla, Norton Ghost mampu menyalin persis dari partisi maupun harddisk kedalam file image atau direct langsung ke harddisk lain. Program ini sudah banyak dipakai para teknisi komputer dan jaringan khususnya yang menangani banyak pc dalam jaringan lokal. Karena untuk penanganan jaringan lokal dengan banyak pc kita tidak perlu repot install windows ke pc baru, tinggal restore saja dari file image (gho) yang sudah dibuat oleh Norton ghost. Apalagi program ini juga mampu membackup dan restore dari harddisk ke harddisk dengan perbandingan 1:1 yang isinya sama dengan harddisk yang disalin.
Berhubungan dengan backup Operating system baik windows maupun linux, jarlok akan coba mengulas sedikit tentang langkah membackup windows atau linux menggunakan software Norton Ghost yang berguna sekali jika suatu saat anda berniat untuk install ulang OS. Anda tidak perlu repot instal ulang hanya tinggal me-restore dari file image gho yang sudah dibuat sebelumnya. Sebaiknya proses backup dilakukan setelah anda baru selesai install windows dan semua program lain seperti microsoft Office, Adobe photoshop, Corel draw, dan lainnya agar file backup yang dihasilkan dalam keadaan fresh. Ohya untuk software Norton ghost sendiri biasanya sudah ada didalam cd rescue seperti miniPE atau Hiren’s boot, silahkan cari sendiri file iso cd jenis ini di situs file sharing seperti 4shared, atau coba googling. Saya menggunakan cd miniPE atau windows live cd yang didalamnya sudah ada aplikasi Norton ghost, ikuti langkah berikut:
  1. Boot komputer dari cd miniPE /Windows live cd lalu jalankan software Norton ghost.
  2. Tampilan norton ghost versi 8, Pilih menu Local -> Partition -> To Image.
  3. Pilih Harddisk yang berisi OS, Jika ada lebih dari satu harddisk perhatikan size-nya lalu klik OK.
  4. Selanjutnya pilih Partisi atau drive yang berisi system operasi windows yang biasanya di drive C:, kemudian klik OK.
  5. Kemudian Pilih tempat penyimpanan dan beri nama file backup yang akan dibuat. Selanjutnya klik “Save”.
  6. Pilih Yes
  7. Tunggu proses backup sedang berlangsung sampai selesai.
  8. Setelah selesai, simpan file yang berektensi .gho tadi atau bisa juga di burn ke DVD blank untuk backup jika sewaktu-waktu windows atau linux bermasalah dan ingin diinstal ulang.
Untuk merestore file backup langkanya hampir sama, pada waktu Ghost baru dijalankan pilih menu  Local -> Partition -> From Image. Anda juga bisa menjalankan Norton ghost langsung dari cdnya atau dari windows jika program sudah diinstall di komputer.

SVCHOST.EXE salah satu proses dalam sistem WINDOWS

Posted in teknologi tagged ocadia at 8:47 pm by adjie
Yap.. saya akan membahas tentang SVCHOST. EXE.  Anda mungkin sering melihat proses bernama SVCHOST. EXE ketika sedang melihat proses yang sedang berjalan di komputer Anda. Bahkan banyak juga virus/worm lokal yang ‘menyamar’ sebagai SVCHOST.EXE. Sebenarnya Apa sich SVCHOST. EXE itu? Kenapa ada begitu banyak proses dengan nama SVCHOST.EXE?? Sebenarnya SVCHOST.EXE itu penting nggak sich?? Yap, dari sini akan kita bahas bersama.
SVCHOST.EXE merupakan nama proses host generik untuk layanan yang dijalankan dari dynamic-link libraries (DLL).
Awalnya, Microsoft menggunakan file .exe (executable) bagi service-service yang berjalan di Windows. Karena dirasa kurang efisien, Microsoft kemudian melakukan perombakan dengan mengubah service-service tadi dari menggunakan file-file .exe menjadi file .dll (Dynamic Link Library). Dynamic Link Library (.dll) merupakan file yang berisi rutin (procedure & function) yang dapat dipanggil dari file executable (.exe) maupun dari file .dll lain. Hal ini dirasa lebih menguntungkan karena rutin-rutin yang bersifat umum dapat dipakai oleh beberapa aplikasi pada saat yang bersamaan dan hanya diperlukan satu copy saja di memory atau disk. Programmer dapat mengatur agar rutin-rutin yang terdapat pada DLL tersebut dimuat ke memory hanya ketika diperlukan saja. Apabila tidak diperlukan maka DLL tersebut bisa dibuang dari memory.
Dengan demikian, maka aplikasi yang Anda buat dapat lebih menghemat penggunaan memory. Keuntungan kedua, aplikasi menjadi bersifat modular. Anda dapat melakukan update aplikasi yang Anda buat tanpa harus mengupdate file EXE. Dengan demikian Anda cukup menyertakan patches kepada program Anda tanpa Anda harus menyertakan seluruh aplikasi. Keuntungan lain adalah ukuran file EXE menjadi lebih kecil karena beberapa kode program diletakkan pada file DLL.
Berkas SVCHOST.EXE.exe terletak di dalam map %SystemRoot%\System32. Pada proses persiapan, SVCHOST.EXE.exe memeriksa bagian layanan registri untuk menyusun daftar layanan yang harus dimuat. SVCHOST.EXE.exe dapat dijalankan beberapa kali sekaligus dalam satu waktu. Setiap sesi SVCHOST.EXE.exe dapat berisi sekelompok layanan. Oleh karena itu, layanan yang terpisah dapat berjalan, tergantung pada bagaimana dan di mana SVCHOST.EXE.exe dimulai. Kelompok layanan ini memungkinkan kontrol yang lebih baik dan debugging yang lebih mudah.
Grup SVCHOST.EXE diidentifikasi dalam kunci registri berikut ini:
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\WindowsNT\CurrentVersion\SVCHOST.EXE
Setiap nilai di bawah kunci ini melambangkan grup SVCHOST.EXE yang berbeda dan muncul sebagai item yang terpisah ketika Anda sedang melihat proses aktif. Setiap nilai merupakan nilai REG_MULTI_SZ dan berisi layanan yang dijalankan di bawah grup SVCHOST.EXE tersebut. Setiap grup SVCHOST.EXE dapat berisi satu nama atau lebih layanan yang diekstrak dari kunci registri berikut ini, yang kunci Parameters-nya berisi nilai ServiceDLL :
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\Service
Untuk melihat daftar layanan yang berjalan di dalam SVCHOST.EXE:
1.Klik Mulai pada taskbar Windows, kemudian klik Jalankan.
2.Pada Buka, ketik cmd, kemudian tekan ENTER.
3.Ketik Tasklist /SVC, kemudian tekan ENTER.
Tasklist menampilkan daftar proses yang aktif. Switch /SVC menunjukkan daftar layanan aktif di setiap proses. Untuk informasi lebih lanjut mengenai sebuah proses, ketik perintah berikut ini, kemudian tekan ENTER:
Tasklist /FI “PID eq processID” (dengan tanda petik)
Jika anda melihat pada TaskManager, anda akan menyaksikan banyak proses dengan nama SVCHOST.EXE. Hal ini seringkali dimanfaatkan oleh para penulis WORM untuk melakukan rekayasa sosial dengan cara memberi nama induk worm dengan nama yang sama atau mirip SVCHOST.EXE, dengan harapan user akan mengira bahwa induk worm tersebut bagian dari komponen windows. Ya, seringkali user kebingungan membedakan SVCHOST.EXE milik Worm dengan SVCHOST.EXE milik WINDOWS.
Nah.. dari sini Anda mungkin bertanya-tanya. Kenapa sich kok ada banyak proses dengan nama SVCHOST.EXE??
Begini nich.. sebagaimana layaknya Operating System, WINDOWS memiliki banyak sekali service-service yang harus dipanggil. Seperti yang sudah saya jelaskan di awal tadi, masing-masing service tersebut tentunya harus dijalankan oleh suatu file executable. Jika seluruh service yang sedemikian banyak itu dijalankan oleh hanya sebuah file executable saja, maka tentu resiko terjadi kegagalan pemanggilan service tersebut akan sangat tinggi. Untuk mengantisipasi hal itu, maka service-service tersebut dikelompok-kelompokkan sesuai dengan fungsinya. Tiap file SVCHOST. EXE dipanggil untuk menjalankan kelompok service yang berbeda. Misalnya SVCHOST.EXE yang pertama menjalankan group service untuk Audio, SVCHOST.EXE kedua menjalankan service-service Firewall, dan lain sebagainya. Karena pemisahan-pemisahan inilah banyak terdapat proses dengan nama SVCHOST.EXE.
Kalau mengenai virus, dimungkinkan nama varian virus itu bernama mirip seperti SVCHOST.EXE, yang nama virusnyaW32.Welchia.Worm, dan ini virus menginfeksi SVCHOST.EXE dan akhirnya akan membuat korup atau rusak file LSASS pada windows. Yang menyebabkan windows anda akan rusak (sering shutdown/restart). Cara virus W32.Welchia.Worm merusak LSASS yaitu dengan cara membuat over buff pada LSASS itu sendiri sehingga LSASS selalu kelebihan muatan dan meyebabkan proses shut down di aktifkan. Kalau di komputer lo ada file ga jelas yang mirip dengan SVCHOST.EXE yang dijalankan maka itu adalah hasil pembiakan dari tuh virus :
-svchosts.exe
-scvhost.exe
-scvhosts.exe
-svchostc.exe
-xsvchost.exe
-svchost.exe.bak
Dan untuk tambahan saja, secara umum SVCHOST.EXE yang asli bercirikan sebagai berikut:
1.Bisa ditemukan di alamat: C:\WINDOWS\system32\svchost.exe
2.Mempunyai ukuran sekitar 14 KB.
3.Bertipekan aplication
4.Informasi Properties:
Description: Generic Host Process for Win32 Services
Company: Microsoft Corporation
Internal nam: svchost.exe
Original Filename: svchost.exe
Product name: MicrosoftĂ‚® WindowsĂ‚® Operating System
5.Icon berbentuk kotak putih ada bis biru di bagian atas.


Sejarah System Operasi

Perkembangan Sistem Operasi yang ada di Dunia


Sampai detik ini, banyak sekali jenis-jenis operasi sistem yang ada, berkembang dan dikembangkan di berbagai belahan dunia. Operasi yang paling banyak didominasi seperti sistem operasi windows, linux beserta distro-distronya, juga mac OS dan masih banyak sistem operasi lain yang booming di dunia. Di tulisan ini, saya akan mencoba memberikan sedikit gambaran apa yang disebut dengan sistem operasi itu, beserta bagian-bagiannya dan bagaimana perkembangannya sampai saat ini.
sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak sistem yang bertanggung jawab untuk mengendalikan langsung dan mengelola perangkat keras dan pengoperasian dasar sistem, termasuk juga menjalankan bermacam aplikasi di atasnya misalnya pengolah kata atau perambah website. Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil     oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu waktu, tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru, mengizinkan beberapa aplikasi yang berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti itu disebut sebagai Multi-tasking Operating System.
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer sistem umum (termasuk PC, komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Keluarga Microsoft Windows – yang antara lain terdiri dari Windows Desktop Environment (versi 1.x    hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x,      Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista yang akan dirilis pada tahun 2007)).
2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan       dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalaMac OS X versi 10.4 (Tiger). Awal tahun 2007 direncanakan peluncuran       versi 10.5 (Leopard).
nah, dari sekian banyak itu, akan coba saya paparkan perkembangan sistem operasi yang berkembang di seluruh dunia.Artikel ini akan menguraikan sejarah sistem operasi dari DOS, Mac, Windows, BSD, sampai Linux.
1980
* QDOS  : Tim Paterson dari Seattle Computer menulis QDOS yang dibuat dari OS terkenal pada masa itu, CP/M. QDOS (Quick and Dirty Operating System) dipasarkan oleh Seatle Computer dengan nama 86-DOS       karena dirancang untuk prosesor Intel 8086.
* Microsoft : Bill Gates dari Microsoft membeli lisensi QDOS dan menjualnya ke berbagai perusahaan komputer.
1981
* PC­ DOS : IBM meluncurkan PC­ DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputernya yang berbasis prosesor Intel 8086.
* MS­ DOS : Microsoft menggunakan nama MS­ DOS untuk OS ini jika dijual oleh perusahaan diluar IBM.
1983
* MS­ DOS 2.0 : Versi 2.0 dari MS­ DOS diluncurkan pada komputer PC XT.
1984
* System 1.0 : Apple meluncurkan Macintosh dengan OS yang diturunkan dari BSD UNIX. System 1.0 merupakan sistem operasi pertama yang telah berbasis grafis dan menggunakan mouse.
* MS ­DOS 3.0 : Microsoft meluncurkan MS DOS 3.0 untuk PC AT yang menggunakan chip Intel 80286 dan yang mulai mendukung penggunaan hard disk lebih dari 10 MB.
* MS ­DOS 3.1 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 3.1 yang memberikan dukungan untuk jaringan.
1985
* MS ­Windows 1.0 : Microsoft memperkenalkan MS­Windows, sistem operasi yang telah menyediakan  lingkungan berbasis grafis (GUI) dan kemampuan multitasking. Sayangnya sistem operasi ini sangat buruk    performanya dan tidak mampu menyamai kesuksesan Apple.
* Novell Netware : Novell meluncurkan sistem operasi berbasis jaringan Netware 86 yang dibuat untuk prosesor Intel 8086.
1986
* MS­ DOS 3.2 : Microsoft meluncurkan MS­ DOS 3.2 yang menambahkan dukungan untuk floppy  3.5 inch 720 KB.
1987
* OS/2 : IBM memperkenalkan OS/2 yang telah berbasis grafis, sebagai calon pengganti IBM PC DOS.
* MS­ DOS 3.3 : Microsoft meluncurkan MS­ DOS 3.3 yang merupakan versi paling populer dari MS DOS.
* Windows 2.0 : Windows versi 2.0 diperkenalkan.
* MINIX : Andrew S. Tanenbaum mengembangkan Minix, sistem operasi berbasis Unix yang ditujukan  untuk pendidikan. MINIX nantinya menginspirasi pembuatan Linux.
1988
* MS­ DOS 4.0 : Microsoft mengeluarkan MS­DOS 4.0 dengan suasana grafis.
* WWW : Proposal World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners­Lee.
1989
* NetWare/386 (juga dikenal sebagai versi 3) diluncurkan oleh Novell untuk prosesor Intel 80386.
1990
* Perpisahan : Dua perusahaan raksasa berpisah, IBM berjalan dengan OS/2 dan Microsoft berkonsentrasi pada Windows.
* Windows 3.0 : Microsoft meluncurkan Windows versi 3.0 yang mendapat sambutan cukup baik.
* MS­Office : Microsoft membundel Word, Excel, dan PowerPoint untuk menyingkirkan saingannya seperti Lotus 1­2­3, Wordstar, Word Perfect dan Quattro.
* DR DOS : Digital Research memperkenalkan DR DOS 5.0.
1991
* Linux 0.01 : Mahasiswa Helsinki bernama Linus Torvalds mengembangkan OS berbasis Unix dari sistem operasi Minix yang diberi nama Linux.
* MS DOS 5.0 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 5.0 dengan penambahan fasilitas full­-screen editor,  undelete, unformat dan Qbasic.
1992
* Windows 3.1 : Microsoft meluncurkan Windows 3.1 dan kemudian Windows for Workgroups 3.11 di tahun berikutnya.
* 386 BSD : OS berbasis Open Source turunan dari BSD Unix didistribusikan oleh Bill Jolitz setelah meninggalkan Berkeley Software Design, Inc (BSDI). 386 BSD nantinya menjadi induk dari proyek Open Source BSD lainnya, seperti NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
* Distro Linux : Linux didistribusikan dalam format distro yang merupakan gabungan dari OS plus program aplikasi. Distro pertama Linux dikenal sebagai SLS (Softlanding Linux System).
1993
* Windows NT : Microsoft meluncurkan Windows NT, OS pertama berbasis grafis tanpa DOS  didalamnya yang direncanakan untuk server jaringan.
* Web Browser : NCSA memperkenalkan rilis pertama Mosaic, browser web untuk Internet.
* MS­ DOS 6.0 : Microsoft memperkenalkan MS­DOS 6.0 Upgrade, yang mencakup program kompresi  harddisk DoubleSpace.
* Slackware : Patrick Volkerding mendistribusikan Slackware Linux yang menjadi distro populer pertama di kalangan pengguna Linux.
* Debian : Ian Murdock dari Free Software Foundation (FSF) membuat OS berbasis Linux dengan nama Debian.
* MS­ DOS 6.2 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 6.2.
* NetBSD : Proyek baru OS berbasis Open Source yang dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan menggunakan nama NetBSD.
* FreeBSD : Menyusul NetBSD, satu lagi proyek yang juga dikembangkan dari 386BSD dibuat dengan  nama FreeBSD.
1994
* Netscape : Internet meraih popularitas besar saat Netscape memperkenalkan Navigator sebagai browser Internet.
* MS­DOS 6.22 : Microsoft meluncurkan MS­DOS 6.22 dengan program kompresi bernama DriveSpace. Ini merupakan versi terakhir dari MS DOS.
* FreeDOS : Jim Hall, mahasiswa dari Universitas Wisconsin­River Falls Development mengembangkan FreeDOS. FreeDOS dibuat setelah Microsoft berniat menghentikan dukungannya untuk DOS dan menggantikannya dengan Windows 95.
* SuSE : OS Linux versi Jerman dikembangkan oleh Software und System Entwicklung GmbH (SuSE) dan dibuat dari distro Linux pertama, SLS.
* Red Hat : Marc Ewing memulai pembuatan distro Red Hat Linux.
1995
* Windows 95 : Microsoft meluncurkan Windows 95 dengan lagu Start Me Up dari Rolling Stones dan terjual lebih dari 1 juta salinan dalam waktu 4 hari.
* PC DOS 7 : IBM memperkenalkan PC DOS 7 yang terintegrasi dengan program populer pengkompres data Stacker dari Stac Electronics. Ini merupakan versi terakhir dari IBM PC DOS.
* Windows CE : Versi pertama Windows CE diperkenalkan ke publik.
* PalmOS : Palm menjadi populer dengan PalmOS untuk PDA.
* OpenBSD : Theo de Raadt pencetus NetBSD mengembangkan OpenBSD.
1996
* Windows NT 4.0 : Microsoft meluncurkan Windows NT versi 4.0
1997
* Mac OS : Untuk pertama kalinya Apple memperkenalkan penggunaan nama Mac OS pada Mac OS 7.6.
1998
* Windows 98  : Web browser Internet Explorer menjadi bagian penting dari Windows 98 dan berhasil  menumbangkan dominasi Netscape Navigator.
* Server Linux : Linux mendapat dukungan dari banyak perusahaan besar, seperti IBM, Sun Microsystem dan Hewlet Packard. Server berbasis Linux mulai banyak dipergunakan menggantikan  server berbasis       Windows NT.
* Google : Search Engine terbaik hadir di Internet dan diketahui menggunakan Linux sebagai  servernya.
* Japan Goes Linux : TurboLinux diluncurkan di Jepang dan segera menjadi OS favorit di Asia, khususnya di Jepang, China dan Korea.
* Mandrake : Gael Duval dari Brazil mengembangkan distro Mandrake yang diturunkan dari Red Hat.
1999
* Support : Hewlett Packard mengumumkan  layanan 24/7 untuk distro Caldera, Turbo Linux, Red Hat dan SuSE.
* Corel Linux : Corel pembuat program Corel Draw, yang sebelumnya telah menyediakan Word Perfect versi Linux, ikut membuat OS berbasis Linux dengan nama Corel Linux dan yang  nantinya beralih nama       menjadi Xandros.
2000
* Mac OS/X : Mac OS diganti dengan mesin berbasis BSD Unix dengan kernel yang disebut sebagai Mac OS/X.
* Windows 2000: Microsoft meluncurkan Windows 2000 sebagai penerus Windows NT.
* Windows Me : Microsoft meluncurkan Windows Me, versi terakhir dari Windows 95.
* China Goes Linux : Red Flag Linux diluncurkan dari Republik Rakyat China.
* Microsoft vs IBM : CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker dalam sebuah  interview dengan Chicago Sun­Times. Di lain pihak, CEO IBM Louis Gartsner menyatakan dukungan  pada Linux       dengan menginvestasikan $ 1 milyar untuk pengembangan Linux.
2001
* Windows XP : Microsoft memperkenalkan Windows XP.
* Lindows: Michael Robertson, pendiri MP3.com, memulai pengembangan Lindows yang diturunkan dari Debian. Nantinya Lindows berganti nama menjadi Linspire karena adanya tuntutan  perubahan nama oleh       Microsoft.
2002
* Open Office : Program perkantoran berbasis Open Source diluncurkan oleh Sun Microsystem.
* OS Lokal : OS buatan anak negeri berbasis Linux mulai bermunculan, diantaranya Trustix Merdeka,  WinBI, RimbaLinux, Komura.
2003
* Windows 2003 : Microsoft meluncurkan Windows Server 2003.
* Fedora : Redhat mengumumkan distro Fedora Core sebagai penggantinya. Nantinya ada beberapa distro lokal yang dibuat berbasiskan Fedora, seperti BlankOn 1.0 dan IGOS Nusantara.
* Novell : Ximian, perusahaan pengembang software berbasis Linux dibeli oleh Novell, begitu juga halnya dengan SuSE yang diakuisisi oleh Novell.
* LiveCD : Knoppix merupakan distro pertama Linux yang dikembangkan dengan konsep LiveCD  yang bisa dipergunakan tanpa harus diinstal terlebih dahulu. Distro lokal yang dibuat dari Knoppix  adalah Linux   Sehat dan Waroeng IGOS.
2004
* Ubuntu : Versi pertama Ubuntu diluncurkan dan didistribusikan ke seluruh dunia. Ada beberapa  versi distro yang dikeluarkan, yaitu Ubuntu (berbasis Gnome), Kubuntu (berbasis KDE), Xubuntu (berbasis       XFCE), dan Edubuntu (untuk pendidikan).
2005
* Mandriva : Mandrake bergabung dengan Conectiva dan berganti nama menjadi Mandriva.
2006
* Unbreakable Linux : Oracle ikut membuat distro berbasis Linux yang diturunkan dari Red Hat Enterprise.
* CHIPLux : Distro lokal terus bermunculan di tahun ini, bahkan Majalah CHIP yang lebih banyak memberikan pembahasan tentang Windows juga tidak ketinggalan membuat distro Linux dengan nama CHIPLux, yang diturunkan dari distro lokal PC LINUX dari keluarga PCLinuxOS (varian Mandriva). CHIPLux merupakan distro lokal pertama yang didistribusikan dalam format DVD.
2007
* Vista : Setelah tertunda untuk beberapa lama, Microsoft akhirnya meluncurkan Windows Vista. Windows Vista memperkenalkan fitur 3D Desktop dengan Aero Glass, SideBar, dan Flip 3D. Sayangnya semua       keindahan ini harus dibayar mahal dengan kebutuhan spesifikasi komputer yang sangat tinggi.
2008
* 3D OS : Tidak seperti halnya Vista yang membutuhkan spesifikasi tinggi, 3D Desktop di Linux muncul dengan spesifikasi komputer yang sangat ringan. Era hadirnya teknologi 3D Desktop di Indonesia       ditandai dengan hadirnya sistem operasi 3D OS yang dikembangkan oleh  PC LINUX. Ada beberapa versi yang disediakan, yaitu versi 3D OS untuk pengguna umum serta versi distro warnet Linux dan game center       Linux.
Untuk sistem operasi yang terbaru masih dalam tahap versi beta dari windows yaitu windows 7. Windows 7 ini menyempurnakan sistem operasi windows vista dan menggunakan keunggulan windows xp. Untuk kompatibelitas hardware masih dalam proses berlanjut dengan meng-update windowsnya.
tambahan referensi informasi dari http://www.pclinux3d.com/linux/sejarah-sistem-operasi-dari-dos-windows-sampai-linux.html

over clock

« on: October 12, 2010, 09:57:15 pm »



Memuaskan Overclocker
Ditujukan untuk para penggemar overclock, saudara kembar dari Core i5 650 ini memiliki faktor pengali yang bebas diubah-ubah.

Bagi sebagian pengguna PC, melakukan overclock (menjalankan komponen di atas spesifikasi standar) mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka. Intel sebagai salah satu produsen prosesor terbesar melihat pasar ini cukup potensial sehingga mereka merilis prosesornya yang dikhususkan untuk penggemar overclocking.

Apa bedanya prosesor biasa dengan prosesor yang dikhususkan untuk overclock?

Prosesor semacam ini biasanya memiliki faktor pengali prosesor (multiplier) yang tidak dikunci. Dengan demikian pengguna bebas mengatur multiplier-nya untuk mencapai kecepatan prosesor yang lebih tinggi. Overclock semacam ini termasuk mudah, karena pengguna hanya perlu “bermain-main” dengan setting prosesor tanpa harus repot dengan setting motherboard dan lainnya.

Untuk prosesor masa kini, yang cukup terkenal dengan prosesor dengan multiplier tidak dikunci adalah jajaran prosesor Black Edition milik AMD. Sementara untuk Intel, Feature ini hanya terdapat pada prosesor yang termasuk dalam Extreme Edition yang termasuk prosesor kelas atas. Oleh karena itu, sekarang Intel meluncurkan prosesor dengan fitur serupa tapi menyasar segmen menengah alias mainstream.

Intel Core i5 655K sebenarnya bukanlah prosesor yang benar-benar baru. Secara teknis, spesifikasi Core i5 655K sama dengan Core i5 650: dua inti dengan kecepatan 3,2Ghz, L3-cache 4MB, dan dibekali feature Hyper-Threading dan Turbo Boost. Hanya saja pada Core i5 655K faktor pengali prosesor tidak dikunci.

Untuk menguji kemampuannya, kami pun segera mencoba melakukan overclock Intel Core i5 655K. Kami melakukan dua kali proses overclock dengan menggunakan dua pendingin yang berbeda. Tujuannya untuk memastikan kemampuan kemampuan maksimal prosesor ini. Uji pertama menggunakan HSF standar Intel yang termasuk dalam pake penjualan Core i5 655K. Sementara uji kedua menggunakan HSF khusus untuk kegiatan overclocking dengan desain tower serta dilengkapi heat-pipe.

Pada uji pertama menggunakan HSF standar bawaan Intel, kami berhasil memaksa 655K berjalan dengan kecepatan 4 Ghz. Namun kami terpaksa berhenti di situ, karena pada titik ini temperatur menunjukkan angka yang cukup tinggi. Bahkan ketika kami menyentuh bagian aluminium dari pendingin, panas yang terasa cukup menyengat.

Kemudian kami mengganti HSF dengan produk pihak ketiga yang memang ditujukan untuk overclock. Penggantian HSF ini berefek cukup baik, karena selain suhunya turun kami berhasil menaikkan kecepatan prosesor maksimum menjadi 4.4 Ghz. Cukup menarik. Di sini terlihat bahwa peralatan pendingin yang digunakan merupakan kunci utama dalam melakukan overclock Core i5 655K.

***

Dengan multiplier yang tidak dikunci ini, proses overclock lebih mudah karena pengguna tinggal menaikkan multiplier tersebut. Hanya saja faktor suhu kerja prosesor harus menjadi perhatian utama, karena jika bisa ditekan maka maka kecepatan overclock yang diraih bisa semakin tinggi. Berbekal pendingin standar peningkatan kinerja yang dicapai cukup baik, tapi lebih baik lagi menggunakan pendingin pihak ketiga jika Anda memang ingin memaksimalkan kinerja dari prosesor ini.

Spesifikasi Intel Core i5 655K
Seri - Core i5 655K

Soket - 1156

Clock speed (MHz) - 3200

Nama core - Clarkdale

Jumlah core - 2

FSB (MHz) - 133

Multiplier - 24(Unlocked)

L1 size - 64KB x2

L2 size - 256KB x2

L3 size - 4MB Shared

Harga kisaran - US$216

Kecepatan maksimal yang berhasil dicapai pada uji Overclock di Lab InfoKomputer.


Plus     : Multiplier tidak dikunci.

Minus : Lebih mahal dari prosesor dengan speksifikasi yang sama

Skor Penilaian
- Kinerja          : 4
- Fitur              : 4
- Harga           : 3,7
- Skor Total     : 3,9

Prosesor tercepat didunia

« on: October 05, 2010, 10:32:56 am »



Gan, Baru baru ini IBM  telah mengumumumkan produk jajaran baru mereka, yaitu prosessor tercepat di dunia buatan terbaru mereka yaitu z196. Chip tercepat ini di desain untuk supercomputer dan memiliki kecepatan clock 5.2GHz. Sayang nya kita tidak akan mampu membeli produk ini, karena harganya bukan hanya ratusan dollar, tapi jutaan dollar untuk mendapatkan processor ini.  :love_chocolate: :nerd:

IBM z196 ini menggunakan arsitektur teknologi CISC di didalamnya terdapat 1.4 milyar transistor pada chip yang berukuran 512 mm persegi. Memiliki lebih dari 69 Core dengan kemampuan proses hingga 50juta instruksi dalam 1 detik. Mendukung memory hingga 3TB dengan menggunakan teknologi RAIM Memory. Chip tersebut di fabrikasi dengan menggunakan teknologi 45-nm PD SOI. Chip super kencang ini juga memberikan 64KB L1 instruction cache, 128KB L1 data cache, dan juga 1.5MB private L2 cache untuk masing masing core.

Sebagai tambahan, fitur co-processors dapat digunakan untuk melakukan operasi kriptografi. Selain itu, sistem A 4-node yang akan menggunakan chip ini juga dilengkapi dengan 19.5MB SRAM untuk L1 private cache, 144 MB untuk L2 private cache, 576MB eDRAM untuk L3 cache, dan yang terakhir 768MB eDRAM untuk level-4 cache.

Chip ini menggunakan setidaknya 1079 instruksi yang berbeda beda, yang mana 75 instruksi dapat digunakan untuk millicode, 219 digunakan untuk eksekusi millicode, dan tambahan 24 sebagai fungsi eksekusi kondisional pada millicode.

 :sparkling_eyes: :sparkling_eyes:

Perbedaan Dual Core Dan Cor 2 Duo

1. Architecture
Core 2 Duo : Menggunaka sebuah ton arsitektur yang membuat dua inti dalam sebuah single die atau dengan kata lain ada dua chip dalam satu paket.
Dual Core : Ini merupakan prosesor pertama yang menggunakan Double Core Technology dari Intel. Menggunakan mekanisme yang kurang canggih tapi pada dasarnya menggunakan dua inti dalam sebuah single die.
Kesimpulan : Dual Core merupakan arsitektur lama dan Core 2 Duo merupakan pengembangan yang lebih canggih yang lebih unggul dan efisien.

2. Performance
Core 2 Duo : Prosesor ini memiliki performa yang jauh lebih baik daripada prosesor Dual Core pada hampir semua test Benchmarking.
Dual Core : Memiliki performa yang lebih baik daripada seri prosesor Pentium sebelumnya, tapi tidak lebih baik daripada Core 2 Duo.
Kesimpulan : Core 2 Duo jelas pemenangnya disini.

3. Thermal Output
Core 2 Duo : Core 2 Duo Processors secara signifikan lebih dingin dibandingkan dengan semua seri prosesor intel sebelumnya.
Dual Core : Tetap dingin, tapi tidak seperti Core 2 Duo.
Kesimpulan : Core 2 Duo menang lagi.

4. Overclocking
Core 2 Duo : Dapat dengan mudah di overclock hingga 4.0 GHz dengan pendingin yang cocok. Bahkan overclocking hingga 6.0GHz ini dimungkinkan dengan  pendingin menggunakan Liquid Nitrogen.
Dual Core : Dapat di overclock hingga 20-30% dari clock speed yang ditentukan tanpa masalah yang berarti.
Kesimpulan : Core 2 Duo lebih baik dalam overclocking.


5. Power Consumption
Core 2 Duo : Daya prosesor sangat baik dan efisien dengan max TDP 65Watts.
Dual Core : Sangat efisien dengan max TDP 15Watts.
Kesimpulan : Dual Core memiliki konsumsi power yang lebih rendah.

6. Clock Speeds
Core 2 Duo : Clock Speed yang lebih besar hingga 3,33 GHz. (Model No E8600)
Dual Core : Tidak begitu tinggi clock speed yang tersedia. Max 2,33 GHz tersedia untuk model no. T2700.
Kesimpulan : Core 2 Duo models menyediakan clock speed yang lebih besar.

7. Price
Core 2 Duo : Kisaran harga mulai dari $120 hingga $270 dengan versi prosesor yang berbeda.
Dual Core : Kisaran harga mulai dari $40 hingga $140 dengan versi prosesor yang berbeda.
Kesimpulan : Dual Core Processors jauh lebih murah.

8. Cache
Core 2 Duo : Maksimum 6MB untuk L2 cache for Core 2 Duo. (contoh Model No. E8300, E8400, E8500, E8600, …)
Dual Core : Maksimum 2MB L2.
Kesimpulan : Core 2 Duo models memiliki L2 cache yang lebih besar.

9. Front Side Bus Speed
Core 2 Duo : Tersedia FSB hingga 1333 MHz. (contoh Model No. E8300, E8400, E8500, E8600, …)
Dual Core : Maksimum 667 MHz.
Kesimpulan : FSB Speed yang lebih besar tersedia pada Core 2 Duo.


10. Overall
Core 2 Duo : Adalah prosesor yang lebih baik dengan harga yang lebih tinggi.
Dual Core : Tidak sebagus Core 2 Duo tapi tersedia dengan harga lebih murah.
Kesimpulan : Jika anda ingin membeli prosesor dengan harga lebih murah maka Dual Core adalah solusinya daripada Core 2 Duo.

Sumber :
gadgetophilia
softwaretipsandtricks

Harga Prosesor terbaru



AMD :
 * Athlon II X2 265 (2 cores @ 3.3 GHz | L2 cache 2MB | TDP 65W ). Harga: $76
 * Athlon II X3 450 (3 cores @ 3.2 GHz | L2 cache 1.5MB | TDP 95W). Harga: $87
 * Athlon II X4 645 (4 cores @ 3.1 GHz | L2 cache 2MB | TDP 95W). Harga: $122
 * Phenom II X2 560 Black Edition (2 cores @ 3.3 GHz | L3 cache 6MB | TDP 80W | unlocked multiplier).    Harga: $105
 * Phenom II X4 970 Black Edition (4 cores @ 3.5 GHz | 6MB L3 cache | TDP 125W | unlocked multiplier). Harga: $185
 * Phenom II X6 1075T (6 cores @ 3.0 GHz (up to 3.5 GHz on Turbo) | L3 cache 6MB | TDP 125W | unlocked multiplier). Harga: $245

Review :
www.hardwareheaven.com
www.techpowerup.com
www.pureoverclock.com
http://benchmarkreviews.com
http://benchmarkreviews.com
www.overclockers.com
www.overclockersclub.com

Kamis, 01 September 2011

Power Window Modification to get more Power Torque Motor!

This picture introduce to you how to use Power Window motor, usually people confuse how exactly using this motor. But after pass some modification with motor shaft, it's become easy to use Power Window Motor.





DI BOX


Alat ini hasil usaha untuk menjaga kualitas suara yang baik/ stabil, tempo doloe digunakan cara mixing dengan menaruh mic di depan head cabinet speaker yang tidak efektif karena output impedance semakin kecil sehingga gain menurun.

Hal tersebut dapat diatasi dengan DI Box ini, yang mengatasi masalah terhadap impedansi, dimana ia akan mencocokan impedansi instrumen dengan impedansi mixer, sehingga akibat sampingannya noise bisa ditekan.
DI Box merubah signal unblance menjadi signgal balance

Ada dua output dari DI Box:
Instrument musik -> DI Box -> Parallel out: singal in=signal out (untuk ke ampli)
-> Low impedance: balance out (untuk ke mixer)

Sehingga ampli dapat diseting tanpa mengubah signal (monitor) ke mixer utama.

DI Box ada dua macam, aktif & pasif:
1. DI Box aktif berisi sirkuit transformer untuk mengkonversi (dari Hi ke Low impedance) dan sirkuit penguat. Ini cocok untuk instrumen musik yang frekuensi response lebar (atau banyak yang mengandung frekuensi rendah, bass, keyboard, dll).
2. DI Box pasif hanya ada sirkuit transformer saja.

DI Box yang baik memiliki banyak fitur di bodinya, semakin baik tentu sajasemakin mahal, perlu diingat bila menggunakan DI Box, sebaiknya anda menggunakan adaptor, karena batere 9V adalah hal yang boros!

Using Omni Wheel with Servo Motor

This basically we can using omnidirectional wheel with servo, you can glued with
Power Glue between horn servo and omni wheel;


Related Item No. #ME01010 OMNI DIRECTIONAL 4MM (NARP)

Step 1
Start by cleaning up the surfaces you will be gluing. We use a small amount of rubbing
alcohol to denature any grease that may be present on the gluing surfaces.

Step 2
Using the small piece of sandpaper included in your kit, rough up the the faces of the
roller wheels, and sand off the small numbers on the servo wheels.
Don't spend a lot of effort on this, just rough them up for better glue adhesion.

Step 3
Glue each servo wheel face to the roller wheel. Don't use so much glue that you seal up
the hole for the servo mounting screw or muck up the function of the roller wheels.
One trick to make sure you have the wheel aligned is to hold it up to a bright light and
make sure the servo wheel's various circular patterns are concentric in the bore of the wheel.

Using Infrared Proximity as Encoder with Omni Directional Wheel

This page describes how to use a infrared sensor to detect velocity on a robot that uses
an omni-directional wheel as a caster. Such a caster system is described in the
omni-wheel caster idea page.

The sensor stares at the fixed caster wheel. The surface of the omni-directional wheel
is quite bumpy. The infrared sensor is sensitive enough to detect these bumps so the
output of the ranger will vary as the wheel rolls. By checking the sensor at regular intervals
and doing some additional processing, a robot can tell if it is rolling. If the robot detects that
it has no velocity (it is not rolling) when it thinks it should be rolling, it can be reasonably
sure that it hit an obstacle. Then the robot can perform an evasive manuver.


Robot Locomotion with Omni Directional Wheel

There are severals Robot that using the omnidirectional wheels.
t's so interesting for us to try build like this:

1. Three Omni Wheel
This experimental robot uses three omni-directional wheels powered by hacked servos.
It is controllable by standard RC gear. We have a battlebot in the works which may
someday use this kind of drive train.

Explainations:
Top View Robot : schematic drawing of different movement possibilities and the
corresponding speed vectors of an autonomous robot with an omnidirectional
drive based on three omni-wheels.


Speed vectors (Colours Information):
1. Robot white
2. Driven wheel speed green
3. Compensated speed orange
4. Overall wheel speed blue
5. Center of rotation yellow

2. Four Omni Wheel
This robot is ideal for indoor and light duty outdoor activity. The steer using skid steering
(differential steering). By varying the speed or direction of the wheels will allow the robot to turn.
With high tractiontires this is difficult because the tires have to skid. Using the Omni tires allows
easy turns because the wheels allow side slip. This kit should only be used on level ground.
While the robot is plenty powerful to climb hills straight on, if the robot is sideways to a hill,
it will side slip down the hill.


Explainations:
Top View Robot : schematic drawing of different movement possibilities and the corresponding
speed vectors of an autonomous robot with an omnidirectional drive based on four omni-wheels.

How to assembly AAx4 Battery Holder


Related Items No.:#PW01016 (2 PIN HEADER BLACK HOUSING),
#PW02005 (TOGGLE SWITCH), #PW04012 (BATTERY HOLDER AAx4)

In this part, you will complete the battery pack and power switch harness.
This assembly requires a soldering iron and solder. Solder the red wire from
the battery pack to the middle post of the switch. Locate the red 6" wire that
has a crimp on one end. Solder the stripped end to either one of the outer posts
on the switch. Now plug the crimps into the red/ black housing. Locate the flat
washer for the switch (it has a small internal registration tab), the lock washer,
and the two hex nuts that are the mounting hardware for the switch and just
spin them onto the switch for now.

Modifikasi

Frequency Counter


Picture 1. Frequency Counter by Bp. Budi Kencana/ PT. PACK

Sebenarnya PIC programmer tersebut saya gunakan untuk hobi saja, saya sedang membuat aplikasi frequncy counter dimana dengan menggunakan PIC rangkaian FC menjadi lebih simpel dibanding dengan IC TTL.

Sumber applikasi FC saya dapat dari.
http://www.qsl.net/dl4yhf/freq_counter/freq_counter.htm

DC Motor Shaft Offset Modification

The following instructions detail how to modify DC Motor Shaft Offset
(Item No. # MT020210) from a torquey slow 120:1 ratio to a speedy 14:1 ratio.
A similar modification can also work with the DC Motor Shaft (Item No. # MT020210)
but it’s a bit more involved due to the crown gear used.




1. Take out the two screws and open up the gear casing, you may need to use a flat head screwdriver to pry apart the two half’s.
2. Remove the gear with the slip clutch (the output gear) as well as
the gear driving the output gear.
3. Remove all of the remaining gears except the one on the motor output.
4. Of the two smaller white gears you want to save the one with the bigger center gear, this one meshes better with the output gear (the one with the slip clutch).
5. The problem with simply removing gears is that the output shaft will be countersunk in the gear casing. To fix this problem you will need a spacer of some sort; one of
the unused gears works well. I use the green gear, but the other spare white gear could also be used. Be sure to clip away some of the edge of this spacer gear so that it doesn’t interfere with the gear works.




6. Slide the spacer onto the middle shaft.
7. Place the white gear we saved earlier (the one with the larger center gear) on
top of the spacer. You will most likely have to slide the small pinion gear on the motor shaft up a bit to get the pinion to mesh with the white gear. Slide the pinion so that the two gears are level. If you go too far he gear on the motor output won’t have enough grip.
8. Almost done, just add the final output gear (again the one with the slip clutch), snap on the motor casing and put in the two screws, that’s it. Done!

Modification Servo to Continious Rotation

If you need servo for continious rotation, you must un-assembly the case first,
cut the pin stopper at main gear and de-soldering motor connection behind PCB Board,
and the last, desoldering potentiometer, replace existing potentiometer with
2 pcs Resistor (about 2.2K Ohm) as paralel connection.
Assembly again your servo motor, servo ready to continious moving now.











Electrical Fromula



Legends:
E = Voltage
/ I = Amps /W = Watts / PF = Power Factor / Eff = Efficiency / HP = Horsepower
To Find
Direct
Current

AC / 1phase
115v or 120v

AC / 1phase
208,230, or 240v

AC 3 phase
All Voltages
Amps when
Horsepower is Known

HP x 746
E x Eff

HP x 746
E x Eff X PF

HP x 746
E x Eff x PF

HP x 746
1.73 x E x Eff x PF
Amps when
Kilowatts is known

kW x 1000
E

kW x 1000
E x PF

kW x 1000
E x PF

kW x 1000
1.73 x E x PF
Amps when
kVA is known


kVA x 1000
E

kVA x 1000
E

kVA x 1000
1.73 x E
Kilowatts
I x E
1000

I x E x PF
1000

I x E x PF
1000

I x E x 1.73 PF
1000
Kilovolt-Amps

I x E
1000

I x E
1000

I x E x 1.73
1000
Horsepower
(output)

I x E x Eff
746

I x E x Eff x PF
746

I x E x Eff x PF
746

I x E x Eff x 1.73 x PF
746

AC Efficiency and Power Factor Formulas

To Find

Single Phase

Three Phase

Efficiency

746 x HP
E x I x PF

746 x HP
E x I x PF x 1.732

Power Factor

Input Watts
V x A

Input Watts
E x I x 1.732

Power Circuit

E x I

W / E

Software Transfer Data

DIY : Downloader ATMEGA8

This is simple project for build by yourself ATMEGA8 downloader, which can connected to PC Dekstop/ Computer


1. Prepare severals component, are:
i. Hole PCB (10cm x 7cm)
ii. Pin header single
iii. Port Serial (Female)
iv. Capasitor Electrolit 100uF (10V~15V), capasitor non-electrolit 0.1uF (code : 101)
v. Resistor
vi. Voltage Regulator 5Volt DC LS7805
vii. IC Programmeable ATMEGA8 + socket
viii. ICSP cable
ix. Baterai holder AAx4
x. LED small size (3mm)

2. Soldering one by one every part, you can begin with IC socket, pin header, etc. ~ up to fisnih. Use the picture below to get circuit diagram explainations (Right click, Save As):


3. You can use USB-to-Serial Cable or Serial Cables when connecting to the PC/ Dekstop computer

4. AVR Studio 4 is standard usefull program to begin learn & compile then download data to IC.

Please download and install in this order:
1 AVR Studio, version 4.13, build 528 (73.8Mb)
2 AVR Studio 4.13 SP1 (build 557) (37Mb)
3 AVR Studio 4.13 SP2 (build 571) (45Mb)
4 AVR Studio v4.14 build 589 (89Mb)
Go here to download the latest AVR Studio software.